Bagi Anda yang sudah menggunakan komputer sejak dahulu, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah BIOS. BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System yang memiliki fungsi vital pada komputer yang Anda miliki yang sudah “tertanam” secara default di dalam motherboard komputer Anda. Dengan kata lain BIOS membantu terhubungnya sistem operasi dengan piranti keras yang Anda miliki.
Mengapa Harus Mengupdate BIOS?
Sebagaimana piranti lunak yang terdapat di dalam komputer Anda, BIOS pun harus selalu diupdate agar dapat bekerja dengan baik dari waktu ke waktu.
Biasanya update dari BIOS akan meningkatkan performanya sehingga kompatibilitas antara piranti keras dan piranti lunak dalam komputer Anda akan tetap terjaga. Selain itu pun Anda bisa meningkatkan keamanan sistem komputer Anda dari berbagai macam ancaman dan kerentanan.
Meski demikian pada dasarnya BIOS tidak perlu sering-sering diupdate, apalagi update BIOS merupakan salah satu prosedur yang bagi sebagian orang cukup rumit.
Jika Anda mempertimbangkan untuk mengupdatenya karena beberapa masalah, maka Anda boleh memilih jalan ini. Hanya saja pastikan Anda benar-benar mengerti, setidaknya dengan artikel ini bagaimana cara update BIOS dengan benar, atau keseluruhan komputer Anda yang akan menjadi taruhannya.
Cara Update BIOS: Mengetahui Versi BIOS Anda
Sebelum memulai prosedur ini tentu saja Anda harus mengetahui versi dari BIOS yang ada di dalam komputer Anda. Untuk mengetahuinya Anda perlu membuka sistem informasi. Caranya adalah degnan mengetikkan msinfo23 pada kolom search atau ketikkan system info di aplikasi run dan secara otomatis Anda akan terhubung dengan system information tool.
Setelah terbuka Anda bisa klik versi BIOS di dalam komputer Anda. Setelah itu Anda bisa melakukan googling untuk mengetahui versi terakhir yang disediakan dan tercantum di laman web si pembuatnya.
Cara Update BIOS: Dell
Mari kita berangkat ke inti masalah di dalam artikel ini, bagaimana cara update BIOS di komputer Anda?
Sebelum Anda benar-benar memulai update BIOS Anda, pastikanlah bahwa Anda memiliki cadangan daya ketika melakukan update. Apalagi bagi Anda yang tinggal di Indonesia dimana mati lampu alias mati listrik merupakan hal yang amat lazim ditemui dan dialami.
Hal ini dikarenakan jika komputer Anda mati ketika Anda sedang melakukan update BIOS, maka BIOS Anda akan corrupt dan mau tidak mau harus memanggil teknisi yang ahli di bidang komputer untuk memperbaikinya.
Kemudian Anda bisa masuk ke halaman website pembuat BIOS Anda. Misalnya jika Anda memiliki perangkat Dell anda tinggal pergi ke laman website Dell, dan sebagainya.
Setelah itu Anda bisa mengidentifikasi produk yang Anda miliki dengan memasukkan service tag maupun nomor serial yang ada di dalam produk Anda. Atau Anda pun bisa memilih pilihan view a different product jika Anda menemukan ketidaksesuaian ketika memasukkan service tag ataupun nomor serial.
Kemudian Anda akan diberikan sederet pilihan file di dalamnya, meskipun hal ini tidak selalu terjadi, dan pilihlah file yang paling akhir. Cara menentukan file paling akhir adalah dengan melakukan pengecekan manual nomer updatenya dengan klik view details. Kemudian unduh file tersebut ke dalam komputer Anda.
Setelah terunduh Anda bisa membuka ulang folder dimana Anda meletakkan file tersebut dan kemudian Anda bisa klik dua kali file tersebut. Hal ini kemudian akan menyebabkan komputer Anda secara otomatis melakukan rebooting yang kemudian dilanjutkan dengan membukanya laman update BIOS.
Jika sudah sampai pada tahap ini, biarkan komputer Anda melakukan tugasnya, dan pastikan saja Anda memiliki daya cadangan jika sewaktu-waktu listrik di rumah Anda mati.
Cara Update BIOS: Menggunakan Bootable USB pada Dell
Sebelum memulai cara ini, kami mengingatkan bahwa setiap penyedia produk mungkin memiliki cara atau langkah-langkah yang berbeda terkait bootable USB ini. Meski demikian, umumnya antara satu penyedia dan penyedia lainnya tidak memiliki perbedaan yang berarti.
Cara update BIOS ini dilakukan sebenarnya dengan mengunduh file update BIOS untuk kemudian dipindahkan ke dalam drive flash seperti USB untuk kemudian digunakan. Sebagaimana cara-cara sebelumnya, sebelum Anda memindahkan file ini Anda bisa pergi ke laman website masing-masing penyedia BIOS Anda untuk mengunduh file update BIOS yang Anda perlukan.
Setelah Anda mengunduh file update BIOS dari laman website si penyedia, Anda bisa dengan mudah untuk segera memindahkan file tersebut ke dalam USB yang Anda kehendaki. Nah kemudian Anda bisa menggunakan USB ini sekarang.
Jika ingin menggunakan USB ini Anda bisa mencolokkan USB ke dalam komputer yang BIOS nya ingin Anda update. Setelah mencolokkan USB Anda, maka Anda bisa melakukan reboot komputer ataupun laptop Anda secara manual.
Sesaat setelah rebooting Anda bisa degnan segera menekan tombol F12, tentunya sebelum komputer atau laptop Anda memasuki desktop. Nah pastikan pula USB anda telah tercolok dengan benar. Kemudian Anda akan memasuki menu untuk update BIOS Anda.
Di sana Anda bisa segera memilih USB Storage device dan kemudian tekan enter. Biasanya sistem secara otomatis akan membuka command prompt. Jika sudah maka Anda bisa dengan mudah mengikuti instruksi yang terdapat di dalam command prompt tersebut.
Update BIOS: HP, Lenovo, Asus
Jika Anda memiliki produk dari HP, kami pun memiliki cara update BIOS dari produsen ini. Meski demikian sebenarnya langkah yang ada pun tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah pada produsen Dell.
Pertama-tama sebagaimana sebelumnya, Anda bisa masuk ke laman milik HP untuk memilih model dan file yang bisa Anda gunakan untuk mengupdate BIOS yang Anda punya. Sebagaimana laman yang ada pada Dell, Anda pun akan disuruh untuk memilih model yang sesuai dengan komputer yang Anda miliki.
Kemungkinan lain adalah Anda tidak akan disuruh memilih model, dan jika ini terjadi artinya BIOS Anda adalah BIOS yang paling terakhir alias sudah diupdate sebelumnya. Kemudian unduh file BIOS ke dalam komputer Anda. Kemudian Anda bisa membuka folder tempat Anda meletakkan file tersebut, klik dua kali dan kemudian biarkan komputer Anda melakukan tugasnya.
Sedikit perbedaan produsen-produsen di atas (baca: HP, Lenovo, ASUS) adalah mungkin dalam beberapa kasus Anda tidak akan bisa menjalankan update BIOS Anda. Jika hal ini terjadi Anda boleh mencoba mematikan anti virus maupun segala jenis firewall yang terpasang di dalam komputer ataupun laptop Anda.
Mencegah Hal-Hal yang Tidak Diinginkan
Sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa ada kemungkinan ada langkah yang salah Anda lakukan terkait cara update BIOS, atau saja Anda sudah menerapkan cara update BIOS dengan benar, namun ada error yang mungkin tidak diduga sebelumnya oleh Anda.
Oleh karena itu kami menyarankan satu hal yang mungkin harus benar-benar Anda ingat, yakni selalu lakukan backup versi BIOS sebelumnya.
Caranya? Sederhana, pada umumnya semua penyedia BIOS yang Anda miliki sudah memasangkan fitur backup setiap kali Anda ingin melakukan update BIOS yang Anda miliki. Anda tinggal memilihnya sebelum Anda melakukan update BIOS.
Namun jika Anda tidak menemukan pilihan itu, salah satu alternatif aplikasi yang kami rekomendasikan adalah Universal BIOS Backup Toolkit, googling, jalankan, backup, dan voila! Anda dapat melakukan update BIOS dengan tenang.
----------------------------
Sumber:
http://sepulsa.com
http://Aourus.com