Bagi gamer yang mengikuti sepak terjang Ubisoft selama ini, menyebut Far Cry sebagai salah satu franchise mereka yang paling “stabil” sepertinya tidak berlebihan. Sejak pendekatan skema open-world yang mereka tawarkan di Far Cry 3, ia jadi formula yang tidak pernah bisa salah. Yang perlu mereka lakukan hanyalah dengan menawarkan setting baru dan tokoh antagonis ikonik berbeda yang punya motivasi yang lebih unik, namun mempertahankan kepribadian satu dimensi yang serupa. Lewat karakter seperti Vaas dan Pagan Min, Far Cry menemukan bentuknya di industri game, dimana aksi sang tokoh protagonis sendiri sebenarnya tidak seberapa menarik dibandingkan dengan tingkah laku tokoh antagonisnya. Kini, setelah melewati sebuah seri spin-off yang membawa Anda ke masa pra-sejarah, Far Cry akhirnya kembali dengan seri utamanya. Far Cry 5 akhirnya dilepas ke pasaran.
Anda yang sempat membaca artikel preview kami sepertinya sudah punya cukup gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Far Cry 5 dan mengapa, kami jatuh hati padanya. Salah satu yang paling signifikan adalah dihilangkannya sistem menara, yang di mata kami, kini menjamin kebebasan permainan yang lebih baik. Alih-alih dihadapkan pada aktivitas repetitif untuk mendapatkan pengetahuan soal misi sampingan seperti apa saja yang bisa Anda selesaikan, ia kini memberikan Anda sebuah peta besar untuk Anda jelajahi sebebas mungkin. Walaupun harus diakui, sistem seperti ini melahirkan pendekatan cerita baru yang di mata kami, cukup aneh.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Far Cry 5 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang menawarkan kegilaan di puncak maksimal? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Menjadikan sekte agama sesat sebagai fokus, petualangan Anda akan membawa Anda ke dataran Montana, Amerika Serikat. Anda berperan sebagai karakter aparat keamanan tanpa nama yang disebut sebagai “Rook” aka Rookie karena fakta bahwa Anda belum lama bergabung ke dalam organisasi ini. Salah satu tugas paling berbahaya Anda? Menangkap pemimpin sebuah sekte agama sesat yang tengah naik daun bernama Project Eden’s Gate.
Tumbuh dari sebuah sekte agama sesat menjadi organisasi militan, Project Eden’s Gate menjadi sumber ancaman baru bagi penduduk di Hope County. Organisasi yang dikepalai oleh Joseph Seed yang mengakui dirinya merupakan nabi baru yang ditunjuk Tuhan ini mulai menjadi “raja” kecil yang ditakuti di wilayah tersebut. Joseph Seed sendiri dibantu oleh tiga saudara-saudarinya: Jacob Seed, John Seed, dan Faith Seed yang membantu menyebarkan dan menjaga ajaran sesatnya tersebut, melalui beragam cara-cara kekerasan. Kematian, teror, dan kehancuran menjadi sesuatu yang tidak lagi terhindarkan. Pemerintah Amerika Serikat harus mengambil langkah konkret untuk mematikannya.
Anda dan anggota aparat keamanan yang lain pun akhirnya mengambil tindakan konkret untuk mengakhiri sepak terjang Eden’s Gate ini. Rencananya sangat sederhana. Terbang langsung ke titik kumpul organisasi, menangkap Joseph Seed atas nama hukum, dan kemudian keluar dari area tersebut dengan berusaha seminimal mungkin, memicu konfrontasi. Maka seperti yang bisa diprediksi, rencana ini berakhir jadi resep utama untuk menciptakan mimpi buruk terbesar. Para anggota Eden’s Gate tentu tidak membiarkan hal ini terjadi, menyelamatkan Joseph Seed, dengan karakter Rook yang juga berhasil selamat dan memulai usahanya untuk melarikan diri. Bagi Joseph Seed, usaha penangkapannya adalah sinyal yang dikirimkan oleh Tuhan baginya untuk memulai perang suci-nya yang misterius.
Lantas, mampukah Rook menyelamatkan Hope County? Motivasi yang sebenarnya menjadi dasar Joseph Seed? Bagaimana cerita untuk melawan sekte agama sesat militan ini berakhir? Anda tentu saja harus memainkan Far Cry 5 untuk mendapatkan jawabannya.